Satuan Pendidikan : SMP AL-AZHAR 1 BANDAR LAMPUNG
Guru Mapel : Andi Prayogo,S.Pd
NIK : 198411162015071345
Kelas : 7
Ciri-ciri Anak Sehat Secara Fisik, Psikis, & Sosial
Melihat anak tumbuh dengan sehat tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para orang tua. Anak yang sehat mengindikasikan bahwa treatment yang diberikan oleh orang tua selama ini baik, mulai dari pemberian makanan, kasih sayang, hingga stimulasi kecerdasan. Sebaliknya, anak yang sakit akan membuat orang tua khawatir dan merasa bersalah. Meskipun tidak sepenuhnya salah orang tua, namun sakit yang diderita pada anak tentu menjadikan beban orang tua semakin berat. Anak yang sehat tentu tidak hanya diukur dari fisik saja, namun juga dari psikis dan juga sosial. Lantas bagaimana sih ciri-ciri anak sehat? Apakah bisa terlihat dari luar, atau harus melalui check up secara keseluruhan? Yuk, simak ciri-ciri anak-anak yang sehat dan cerdas yang akan Qoala ulas melalui artikel berikut. Apa saja?
Ciri-Ciri Anak Sehat Secara Fisik
Seperti yang telah dijelaskan diatas, ciri-ciri anak sehat dapat dilihat melalui berbagai cara, salah satunya adalah ciri fisik. Fisik merupakan sesuatu yang nampak dan bisa dilihat dengan mata. Bahkan dengan kacamata orang awam pun, ciri-ciri anak sehat dari segi fisik dapat terlihat. Kamu pun bisa melihat ciri-ciri anak tidak sehat hanya dengan melihat fisiknya.
Berikut ini ciri-ciri anak sehat secara fisik yang perlu kamu tahu.
1. Tinggi Badan Anak Bertambah Sesuai Usianya
Ciri-ciri anak sehat yang pertama dari segi fisik adalah tinggi badan anak bertambah sesuai dengan usianya. Anak yang sehat memiliki grafik pertumbuhan yang baik, salah satu indikatornya adalah tinggi badan. Kamu perlu melihat kurva pertumbuhan tinggi anak, apakah sudah sesuai dengan usia dan perkembangannya atau belum. Plot tinggi badan anak setiap bulan agar dapat diketahui apakah tinggi anak bertambah atau tidak.
Jika dalam beberapa waktu tinggi anak stuck atau tidak mengalami pertumbuhan, maka segeralah cek ke dokter mengenai kondisi si kecil. Bisa jadi hal ini disebabkan oleh faktor makanan dan gizi yang kurang atau terdapat indikasi penyakit tertentu. Jadi jangan sampai terlambat ya!
2. Berat Badan Anak Terus Naik Sesuai dengan Usianya
Sama seperti tinggi badan, berat badan anak juga perlu dipantau setiap bulannya. Pastikan berat badan anak terus naik sesuai dengan usianya. Hal ini menunjukkan bahwa anak sehat secara fisik. Berat badan yang naik juga mengindikasikan bahwa gizi dan nutrisi yang diberikan selama ini telah diserap dengan baik oleh tubuh.
Sebaliknya, berat badan yang stuck atau cenderung turun, menjadi ciri-ciri anak tidak sehat dan terdapat tanda-tanda gangguan kesehatan yang harus segera diatasi. Bawalah ke dokter anak untuk mengetahui penyebab gangguan tumbuh kembang pada anak dan cara mengatasinya.
3. Tulang dan Otot Bertumbuh dengan Baik
Ciri-ciri anak sehat berikutnya ditandai dengan tulang dan otot yang tumbuh dengan baik. Tak hanya berat badan dan tinggi badan saja yang naik, tulang dan otot pun harus bertumbuh. Hal ini dapat tampak dari perkembangan tulang kaki, tulang punggung dan rusuk, serta gigi. Jika ada tampak kelainan pada tulang si kecil, segera cari tahu penyebab dan cara mengatasinya.
Massa otot anak juga harus tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Pastikan indeks tubuh anak sesuai dengan usianya. Jika ragu, segera bawa ke dokter ya!
4. Anak Bergerak Aktif dan Dapat Mengikuti Berbagai Kegiatan Fisik
Menurut Depkes RI, ciri-ciri anak sehat secara fisik dapat ditunjukkan dengan keaktifan anak dalam bergerak. Anak yang aktif bergerak serta mampu mengikuti berbagai kegiatan fisik menunjukkan bahwa anak tersebut memiliki kesehatan fisik yang baik. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui milestone pertumbuhan anak mulai dari bayi agar dapat tertangani dengan baik jika ada kejanggalan.
Kamu patut curiga jika anak tidak dapat mengikuti kegiatan fisik tertentu yang sangat sederhana sesuai dengan usianya. Jika anak lebih banyak diam dan malas bergerak, kamu juga harus waspada dan mencari bantuan. Ingat, ciri-ciri anak sehat dapat terlihat dari aktivitasnya yang lebih banyak bergerak daripada diam.
5. Kecerdasannya Bertambah Sesuai Usia
Selain melihat milestone pertumbuhan berat badan, tinggi badan, serta kegiatan fisik tertentu, penting juga untuk melihat apakah kecerdasan anak bertambah seiring bertambahnya usia. Perlu kamu ketahui bahwa ciri-ciri anak sehat selanjutnya adalah kecerdasannya bertambah sesuai dengan usia.
Kecerdasan anak baik sensorik maupun motorik harus berkembang sesuai dengan usianya. Kamu bisa mencari tahu apa yang seharusnya sudah bisa si kecil lakukan menurut usianya, lalu cek apakah ia sudah bisa melakukannya atau belum. Jika belum hingga usia tertentu, segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apa penyebabnya.
Ciri-Ciri Anak Sehat Secara Psikis
Ciri-ciri orang sehat tidak hanya dilihat dari fisik saja, namun juga psikis. Hal ini juga berlaku untuk anak-anak. Anak yang sehat tidak hanya diketahui dari ciri fisiknya, namun juga kejiwaannya. Jangan sampai anak terlihat sehat secara fisik, namun sebenarnya mentalnya buruk. Berikut ini ciri-ciri anak sehat secara psikis menurut para ahli.
1. Anak Cepat Tanggap dan Lancar Berbicara
Anak sehat secara psikis akan terlihat dari kemampuannya dalam menanggapi sesuatu. Anak akan cepat tanggap dan merespon sesuatu dengan cepat dan benar. Selain itu, anak juga memiliki kemampuan berbicara sesuai dengan usianya. Ketika anak sudah bisa berbicara namun ia seperti enggan jika diajak bicara, maka kamu harus segera waspada.
Segera tanyakan apa yang sebenarnya terjadi, dan jika perlu minta bantuan psikolog. Pasalnya, anak yang mentalnya terganggu kerap tidak mau merespon sesuatu dan enggan berbicara. Traumatik terhadap sesuatu dapat menjadi penyebabnya.
2. Anak Responsif Ketika Diajak Berbicara
Ciri-ciri anak sehat secara psikis berikutnya ditunjukkan dengan responnya ketika diajak berbicara. Anak yang sehat akan merespon lawan dengan baik ketika diajak berbicara. Jika si anak tampak tidak merespon (bukan karena malu atau baru kenal), maka kesehatan psikis anak tersebut perlu diwaspadai. Segera temui ahli atau psikolog jika anak tidak responsif ketika diajak berbicara.
3. Selalu Nampak Ceria dan Gembira
Selain memiliki respon yang baik terhadap lingkungan dan lawan bicara, ciri-ciri anak sehat selanjutnya adalah tampak ceria dan gembira. Meskipun terkadang anak mengalami tantrum dan rewel, namun secara keseluruhan anak tampak bahagia. Sebaliknya, anak yang tampak murung dan sedih menunjukkan bahwa kesehatan psikisnya mengalami gangguan.
Anak yang murung bisa disebabkan beberapa hal, seperti merasa tidak dihargai, ada perkataan buruk dari orang lain, bullying, hingga trauma terhadap pelecehan. Kamu perlu mengetahui penyebab anak murung untuk mencari solusinya. Jangan ragu untuk membawa si kecil ke psikiater jika kondisi tersebut sudah sangat mengganggu.
4. Peka Terhadap Sesuatu yang Ada di Sekitarnya
Ciri-ciri anak sehat selanjutnya adalah peka terhadap sesuatu yang ada di sekitarnya. Anak bisa melihat kondisi dan sikon yang terjadi di sekelilingnya. Misalnya, mau membuang sampah pada tempatnya, merasa berempati ketika teman atau saudaranya sedang sedih, dan kepekaan lainnya.
Memang kepekaan terhadap lingkungan harus dilatih. Nah, ketika anak mau dan bisa diasah kepekaannya terhadap keadaan sekitar, artinya ia sehat secara psikis. Sebaliknya, jika anak tampak apatis dan tidak peduli, segera cari tahu penyebab dan solusinya.
Ciri-Ciri Anak Sehat Secara Sosial
Tak hanya sehat secara fisik dan psikis, terdapat juga beberapa indikator yang menunjukkan anak sehat secara sosial. Sehat secara sosial artinya ia mampu menempatkan diri di lingkungan tempat tinggalnya. Nah, apa saja yang menjadi ciri-ciri anak sehat secara sosial?
1. Anak Mudah Bergaul dan Beradaptasi dengan Orang Lain dan Lingkungan di Sekitarnya
Ciri-ciri anak sehat secara sosial yang pertama adalah mudah bergaul serta beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Anak akan mudah mengenal lingkungan, teman, serta orang-orang di sekitarnya. Meskipun tingkat kecepatan adaptasi tiap anak berbeda-beda, namun secara umum anak yang sehat dapat bergaul dan beradaptasi.
Jika ada anak yang tampak malu dan enggan bergaul karena baru pertama kali bertemu, itu merupakan hal yang wajar. Memang kemampuan anak dalam beradaptasi tidak bisa disamakan, ada yang cepat namun ada juga yang lambat. Namun jika anak tidak bisa beradaptasi sama sekali, kamu perlu segera mencari bantuan psikiater untuk mencari solusinya. Jangan dibiarkan karena dapat mempengaruhi perilaku anak secara sosial di masa depan.
2. Merasa Senang Ketika Bersama Teman-Temannya
Merasa senang ketika sedang bersama dengan teman-temannya juga merupakan ciri-ciri anak sehat secara sosial. Manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial, maka sudah sewajarnya jika anak-anak pun merasa senang ketika bermain atau belajar dengan teman-temannya. Biarkan anak mengeksplorasi diri secara maksimal dengan teman sebayanya guna meningkatkan kemampuan sosial. Yang terpenting adalah tetap mengawasinya agar anak tetap bermain sesuai dengan koridornya.
Anak yang introvert sekalipun, akan merasa senang jika sedang bersama dengan teman yang cocok dengannya. Introvert bukan berarti tidak mau berteman dan bergaul sama sekali, namun ini memiliki kecenderungan untuk terbuka dengan teman atau orang yang cocok saja.
3. Anak Mau Berbagi Bersama Teman-Temannya
Terakhir, ciri-ciri anak sehat secara sosial adalah mau berbagi dengan teman-temannya. Hingga usia balita, anak memang memiliki sikap egosentris, yaitu mementingkan kepentingannya sendiri. Ia enggan untuk berbagi dengan teman dan saudaranya. Namun hal ini wajar terjadi dan akan hilang sendiri seiring dengan bertambahnya usia. Justru anak yang dibiarkan memiliki sifat egosentris ketika usia dini, akan memiliki sikap mau berbagi di usianya yang lebih besar.
Jadi anak yang mau berbagi bersama dengan teman-temannya merupakan anak yang sehat secara sosial. Ia mau berbagai makanan, mainan, hingga kebahagiaan dengan orang-orang di sekitarnya.
Anak yang sehat secara jasmani, rohani, dan juga sosial tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi orang tuanya. Ciri-ciri anak sehat diatas perlu dicatat dan dipahami agar segera diketahui jika terdapat tanda-tanda yang membahayakan pada anak. Berikut ini terdapat beberapa tanda bahaya pada anak yang perlu diwaspadai oleh para orang tua, seperti:
- Demam tinggi selama beberapa hari.
- Demam tinggi dengan disertai dengan sakit kepala.
- Sakit kepala disertai muntah.
- Muntah setelah terjatuh pada bagian kepala.
- Anak lemas, tidak mau bermain, dan tidak sadarkan diri.
- Wajah biru dan bengkak.
- Mengurung diri.
- Tidak merespon ketika diajak bermain dan berbicara.
Komentar
Posting Komentar