Satuan Pendidikan : SMP AL-AZHAR 1 BANDAR LAMPUNG
Guru Mapel : Andi Prayogo,S.Pd
NIK : 198411162015071345
Kompetensi Dasar |
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) |
3.2. Memahami konsep variasi gerak spesifik dalam berbagai permainan bola kecil sederhana dan atau tradisional |
2.2.1 Menyebutkan konsep variasi gerak spesifik pukulan backhand bola kecil dengan tenis meja 2.2.2 Menyebutkan konsep variasi gerak spesifik servis forehand topspin bola kecil dengan tenis meja 2.2.3 Menyebutkan konsep variasi gerak spesifik servis backhand topspin bola kecil dengan tenis meja 2.2.4 Menyebutkan konsep bermain tenis meja sederhana |
4.2 Mempraktikkan Variasi gerak spesifik dalam berbagai permainan bola kecil sederhana dan atau tradisional |
4.2.1 Mempraktikkan variasi gerak spesifik pukulan backhand bola kecil dengan tenis meja 4.2.2 Mempraktikkan variasi gerak spesifik servis forehand topspin bola kecil dengan tenis meja 4.2.3 Mempraktikkan variasi gerak spesifik servis backhand topspin bola kecil dengan tenis meja 4.2.4 Mempraktikkan bermain tenis meja sederhana. |
MATERI :
Permainan Bola Ke il Melalui Aktivitas Permainan Tenis Meja
Sejarah tenis meja sendiri berawal di Inggris. Situs pongworld menyebutkan bahwa pingpong dimulai sebagai hobi sosial di Inggris yang mencuat akhir 1800-an. Meja makan dan bola yang terbuat dari gabus menjadi perangkat pertama yang digunakan. Boleh jadi mereka menyebut permainan itu sebagai gossima. Ketika abad berganti, permainan itu pun mengalami sejumlah perubahan di Inggris. Belakangan, ada yang memperkenalkan bola seluloid pada permainan itu, sedangkan yang lain menambahkan karet pada bet yang terbuat dari kayu. Sayang, permainan ini mulai kehilangan popularitas. Tapi secara bersamaan muncul satu gerakan simultan yang dimulai dari sejumlah kawasan di dunia berupaya menghidupkan kembali
Pingpong sebagai olahraga serius pada 1922. Hasilnya, terbentuklah Federasi Tenis meja Internasional (ITTF) yang terdiri 140 negara anggota pada 1926.
Olahraga ini pun segera menyebar ke Jepang dan negara Asia lain. Jepang pun mendominasi olahraga tersebut pada 1950-1960-an. Namun, Cina langsung mengejar ketertinggalan. Sekitar 1960-an dan 1970-an, Cina menguasai sendiri tenis meja. Tapi, setelah tenis meja menjadi cabang olahraga yang dilombakan di Olimpiade pada 1980-an, negara lain seperti Swedia dan Korea Selatan turut masuk dalam jajaran papan atas dunia. Istilah kata pingpong merupakan nama resmi dari tenis meja untuk Republik Rakyat Cina, namun di Indonesia juga tidak asing lagi dengan istilah pingpong. Permainan pingpong sama dengan permainan badminton, yaitu menggunakan raket, namun raket bola pingpong terbuat dari papan dan dilapisi dengan karet atau sering disebut bat (baca bet). Sejarah tenis meja masuk ke Asia melalui Republik Indonesia mendirikan PPPSI (Persatuan Pingpong Seluruh Indonesia). Dan sejak itu, perkembangan tenis meja di Indonesia hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesat. Kini permainan tenis meja sudah dikenal di seluruh dunia, namun pemain perlu dibekali dengan prinsip dasar yang baik, pemain yang memiliki prinsip dasar yang baik dalam bermain cenderung akan bermain dengan baik pula.
A. Gerak Spesifik Pukulan dalam Permainan Tenis meja
1. Gerak Spesifik Pukulan Backhand
Gambar 2.38 Pukulan backhand.
Tahapan pembelajaran
(1)Posisi awal: melangkah, kaki kanan di depan dan kiri di belakang (memukul dengan tangan kanan), badan agak condong ke kanan. Pandangan tertuju pada arah datangnya bola, Kedua lutut agak direndahkan dengan sikap rileks,
(2)Gerakan: saat bola akan datang tarik bat ke samping melalui depan, badan ke arah belakang, kepala bat agak menghadap ke bawah dan pergelangan tangan lurus, saat bola memantul meja dan melambung, pukul bola dengan ayunan penuh dan bat menggesek bagian belakang bola,
(3)Akhir gerakan: lengan lurus ke depan, berat badan pada kaki depan, dan pandangan mengikuti arah gerakan bola.
2. Gerak Spesifik Servis Forehand Topspin
Gambar 2.39 Servis forehand topspin.
Tahapan Pembelajaran
(1) Persiapan: berdiri sikap melangkah (kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang) menghadap meja tenis meja, badan condong ke depan, bat dipegang dengan prinsip dasar shakehand grip di samping depan badan, bola diletakkan pada telapak tangan kiri di depan badan (dada), pandangan tertuju pada arah gerakan,
(2) Gerakan: tarik bat ke belakang, lambungkan bola ke atas, saat bola turun pukul dengan bat dengan cara mengayun bat ke arah bola, hingga bat menyerempet bagian atas bola, dan bola memantul meja lalu melewati atas net,
(3) Akhir gerakan: gerakan tangan mengikuti arah gerak bola, pandangan mengikuti arah gerak bola.
3. Gerak Spesifik Servis Backhand Topspin
Gambar 2.40 Servis backhand topspin.
Tahapan Pembelajaran
(1) Posisi awal: berdiri sikap melangkah menghadap meja (kaki kanan berada di depan), tubuh bagian atas seolah-olah menggantung di atas bola, bat menyilang depan badan, hingga bat berada pada posisi di bawah ketiak kiri, pandangan ke arah gerakan,
(2) Gerakan: lambungkan bola ke atas, saat bola turun, pukul dengan bat, dengan cara mengayun bat ke arah bola, hingga bat menyerempet bagian atas bola, dan bola memantul meja lalu melewatl net,
(3) Akhir gerakan: gerakan tangan mengikuti arah gerak bola dan lurus ke depan, pandangan mengikuti arah gerak bola.
Komentar
Posting Komentar