Pengertian Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga lempar dalam atletik yang dilakukan dengan cara menolak atau mendorong peluru atau bola yang terbuat dari logam sejauh mungkin dari titik lempar menuju titik pendaratan menggunakan teknik tertentu.
Tidak seperti olahraga cabang lempar lainnya, yaitu lempar cakram, lempar lembing, dan lempar martil, tolak peluru dapat dilakukan di lapangan indoor maupun outdoor. Hal ini disebabkan tolak peluru tidak membutuhkan area pendaratan yang luas, tidak lebih dari 25 meter.
Meski terlihat mudah dilakukan, tolak peluru tergolong olahraga berat yang tidak dapat dilakukan sembarangan. Ada dua faktor yang menentukan dalam olahraga tolak peluru, yaitu postur tubuh atlet dan penguasaan tekniknya.
Atlet dengan postur tubuh besar cenderung memiliki energi yang lebih besar pula sehingga cocok untuk olahraga ini. Baik laki-laki maupun perempuan, para atlet juara dunia rata-rata memiliki postur tubuh besar dan energi yang kuat untuk melakukan tolakan.
Meski demikian, ada juga atlet tolak peluru yang bertubuh sedang, bahkan kecil, tetapi mampu melakukan tolakan dengan cukup jauh. Hal ini dimungkinkan jika atlet tersebut mampu menguasai teknik-teknik dasar dengan baik dan memilih gaya tolak peluru yang paling tepat.
Sejarah Tolak Peluru
Tolak peluru (the shot put) telah dikenal sejak dua ribu tahun yang lalu, yaitu sejak masa Kerajaan Yunani kuno, tetapi dengan tata cara dan peraturan yang berbeda. Menurut Homer, pada zaman dahulu, tolak peluru dikenal dengan nama lempar beban atau weight throwing
Teknik Tolak Peluru
Pada dasarnya, hakikat tolak peluru adalah memegang, lalu menolakkan peluru agar terlempar jauh. Karena itu, untuk dapat melempar peluru sejauh mungkin, Anda harus memperhatikan beberapa teknik dasar tolak peluru yang benar saat berlatih.
Teknik dasar tolak peluru sangat penting dikuasai para atlet tidak hanya agar bisa menghasilkan lemparan yang jauh, tetapi juga untuk keselamatan atlet sendiri. Perlu diingat bahwa kesalahan saat memegang dan melempar peluru besi yang berat dapat mengakibatkan cedera serius.
Ada tiga teknik dasar tolak peluru yang harus Anda kuasai sebelum melakukan olahraga yang satu ini, yaitu teknik memegang peluru, teknik meletakkan peluru di leher, dan teknik melakukan tolakan. Penjelasan masing-masing teknik tersebut dapat Anda simak di bawah ini.
1. Teknik Memegang Peluru
Peluru besi yang digunakan dalam olahraga tolak peluru memiliki bobot cukup berat, yaitu antara 3 kg hingga 7 kg lebih. Karena itu, Anda harus menguasai cara memegang peluru dengan benar agar jari tidak terluka atau bahkan patah. Teknik memegang peluru yang aman dapat dilakukan dengan 3 cara berikut.
- Letakkan peluru di telapak tangan. Pegang peluru dengan erat menggunakaan jari-jari tangan dengan posisi jari-jari dikembangkan. Gunakan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis untuk meletakkan peluru. Letakkan jari kelingking di bagian samping peluru dalam posisi menekuk, sementara ibu jari berada pada posisi biasa untuk menjaga keseimbangan peluru. Berikan tenaga lebih pada ibu jari agar bisa menahan peluru lebih kuat sehingga tidak jatuh.
- Rapatkan jari-jemari, termasuk kelingking, dan tempelkan pada bagian belakang peluru. Letakkan ibu jari di bagian samping peluru agar seimbang.
- Cara ketiga hampir sama dengan cara kedua, yaitu dengan merapatkan jari-jari, tetapi dengan posisi sedikit lebih renggang. Teknik ini cocok untuk Anda yang memiliki telapak tangan kecil.
2. Teknik Meletakkan Peluru di Leher
Sebelum meletakkan peluru di leher, Anda harus sudah memutuskan teknik memegang peluru yang paling disukai, nyaman, dan bisa menghasilkan tenaga tolakan yang paling besar. Penggunaan tangan kanan sangat dianjurkan untuk memegang peluru, kecuali bagi Anda yang kidal.
Setelah peluru dipegang dengan teknik yang benar, tempelkan peluru pada leher samping kanan. Ibu jari menempel di atas tulang yang ada di bagian bahu atau tulang selangka. Posisikan siku lurus dan sejajar dengan bahu dan miringkan kepala ke arah peluru supaya kedudukan peluru lebih stabil dan mantap.
3. Teknik Menolak Peluru
Selain teknik memegang peluru dan meletakkannya di leher, teknik melempar atau menolak peluru juga perlu diperhatikan agar menghasilkan lemparan sejauh mungkin. Berikut penjelasannya.
a. Persiapan Tolak Peluru
Sikap tubuh yang terbaik ketika akan melempar peluru adalah berdiri dengan tegak dan rileks dengan posisi menghadap ke samping lapangan. Untuk memudahkan menolak, kaki direnggangkan selebar bahu dengan kaki kanan sedikit ditekuk dan berat badan menumpu di kaki kanan.
Tangan kanan yang memegang peluru diletakkan menempel di bahu, tepat di bawah rahang dengan siku membentuk sudut 900 dan tangan kiri ditekuk dengan siku menghadap arah tolakan.
b. Gerakan Tubuh
Saat memegang peluru, kaki yang dekat dengan sektor lemparan digerakkan dengan cara diayun sebagai persiapan untuk menolak peluru. Sementara itu, pinggang diputar ke sisi sektor lemparan sehingga pinggul membantu mendorong, tubuh condong ke depan, dan pandangan fokus ke arah lemparan.
c. Akhir Tolak Peluru
Sebelum menolak, posisi tubuh harus siap dengan kaki kanan yang akan digerakkan ke depan sebagai tumpuan, menggantikan kaki kiri yang digunakan untuk berisiap. Kaki kiri lurus ke belakang dan tidak tegang, lutut kanan sedikit ditekuk agar lebih kuat mendorong lemparan, dan pandangan tetap fokus.
Pada saat melakukan tolakan, putar badan ke arah sektor pendaratan. Kaki kanan menolak dan melonjak agar tenaga yang cukup besar untuk mendorong peluru seluruhnya berada di tangan kanan yang memegang peluru. Setelah itu, lontarkan peluru dengan sudut dolakan 40 derajat ke arah atas.
Setelah peluru dilontarkan, kaki mendarat kembali ke tanah dengan posisi sedikit menekuk. Sementara itu, posisi badan adalah ke arah depan dengan pandangan melihat ke posisi jatuhnya peluru.
Komentar
Posting Komentar