eknik Tolak Peluru Gaya Membelakangi (O'Brien)
Pada posting terdahulu telah dijelaskan teknik tolak peluru gaya menyamping atau gaya ortodoks, kali ini akan kita bahas teknik tolak peluru gaya membelakangi (o'brien). Teknik tolak peluru gaya membelakangi (o'brien) atau sering disebut juga gaya tolak punggung merupakan gaya tolak peluru yang banyak dilakukan oleh atlit, karena tolak peluru gaya membelakangi (o'brien) lebih menguntungkan dibandingkan dengan gaya ortodoks. Keuntungan dari gaya o'brien adalah jalur awalan lebih panjang sehingga menambah kecepatan awalan, hal ini dapat menjadikan daya luncur peluru lebih cepat dan ini berarti kemungkinan jarak tempuh akan semakin jauh.
Teknik memegang peluru gaya membelakangi (o'brien)
Ada 3 macam teknik memegang peluru, yaitu:
Teknik Tolak Peluru Gaya Membelakangi (O'Brien)
Teknik memegang peluru gaya membelakangi (o'brien)
Ada 3 macam teknik memegang peluru, yaitu:
- Jari-jari direnggangkan, jari kelingkin ditekuk dan berada di samping peluru, gunanya untuk membantu menahan peluru agar tidak mudah tergeser dari tempatnya. Pegangan ini digunakan untuk atlet yang mempunyai jari-jari kuat dan panjang.
- Jari-jari merapat di belakang peluru, ibu jari dibuka ke samping sedangkan jari kelingking berada di samping peluru untuk menahan peluru dan untuk menekan pada waktu peluru ditolakan.
- Seperti cara kedua, tetapi jari-jari agak direnggangkan ,kelingking diletakan di belakang peluru sehingga dapat ikut menolak peluru, ibu jari menahan geseran ke samping. pegangan cara ini digunakan untuk atlet yang berjari-jari pendek.
Gb. Cara memegang peluru
Teknik Tolak Peluru Gaya Membelakangi (O'Brien)
- Fase persiapan, badan membelakangi sektor tolakan atau daerah tolakan, berat badan berada di atas tungkai kanan. Sambil merendahkan badan, angkat tumit dari tungkai penopang, sementara tungkai belakang di angkat sedikit ke belakang atas. Selanjutnya tekuk tungkai penopang hingga kedua tungkai tertekuk dan posisi badan menjadi lebih rendah dan membungkuk ke depan.
- Fase Meluncur, luruskan tungkai kanan dengan cara menolak atau menghentakan telapak kaki dan tunit ke lantai dan bersamaan dengan gerakan ini, tungkai kiri ditendangkan dengan kuat ke arah balok stop. Gerakan persendian di atas dapat mempertahankan suatu keseimbangan tubuh, yang menandai suatu luncuran kaki kanan meninggalkan lantai, seraya dengan cepat ditarik ke posisi bawah badan, tepat di titik pusat lingkaran sambil tungkai kiri hampir serempak menjangkau lantai dekat ke arah balok stop dan sedikit ke arah kiri garis lapangan/sektor tolakan. Kedua kaki mendarat dengan telapak kaki sementara badan tetap membungkuk, sambil kedua bahu dan kepala tetap membelakangi arah tobadan dipusalakan, titik berat badan dipusatkan di tungkai kanan.
- Fase Akhir, fase ini dimulai dengan pemutaran kaki kanan dan lutut ke depan dan dilanjutkan dengan pelurusan kedua tungkai. Pinggul digeser menyamping, berat badan di antara kedua kaki. Bahu kiri dibuka ke depan dan bahu kanan diangkat dan diputar ke kiri, badan dibawa ke atas sedikit membusur dan gerakan ini didahului oleh gerakan putaran bagian bawah badan.
- Tolakan, seentara bahu dan lengan kanan mendorong peluru ke depan dan bahu kiri meneruskan gerakannya ke depan sejauh mungkin. Tolakan diselesaikan ketika bertumpu di tungkai kiri dalam keadaan lurus sambil tangan memberi dorongan terakhir pada peluru. Pada saat ini hentikan laju badan ke depan melalui pergantian kaki, tungkai kiri bergerak ke belakang dan tungkai kanan bergerak ke depan, berat badan dipindahkan ke tungkai kanan dan badan ditutunkan ke arah bawah.
Komentar
Posting Komentar