Satuan Pendidikan : SMP AL-AZHAR 1 BANDAR LAMPUNG
Guru Mapel : Andi Prayogo,S.Pd
NIK : 198411162015071345
Tujuan pembelajaran :
3.9. Siswa dapat Memahami perlunya pencegahan terhadap “bahaya pergaulan bebas”.
4.9. Siswa dapat Memaparkan perlunya pencegahan terhadap “bahaya pergaulan bebas”.
Pengertian, Ciri-Ciri dan Faktor Penyebab Pergaulan Bebas
A.Pengertian
1. Pengertian Pencegahan
Nomina (kata benda) proses, cara, perbuatan mencegah; pencegahan; penolakan,
misalnya, usaha pencegahan kemusnahan bahasa daerah sedang diseminarkan;
sedapat mungkin dilakukan pencegahan terhadap faktor yang dapat menimbulkan
komplikasi (menurut KBBI).
2. Pengertian Pergaulan
Merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat
juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles
bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia
sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain.
Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang
individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik
pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu
dapat berupa kerja sama antarindividu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang
positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal
itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.
Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap
bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum
tahu apakah itu baik atau tidak.
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang melewati
batas dari kewajiban, tuntutan, aturan, syarat dan perasaan malu, atau dapat juga
diartikan sebagai perilaku menyimpang yang melanggar norma agama maupun norma
kesusilaan, (www.artikerlsiana.com). Sedangkan remaja adalah masa peralihan
dari kanak-kanak ke dewasa.Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah
mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun.Seorang remaja sudah
tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang
untuk dapat dikatakan dewasa.Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai
baginya dan ini pun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui
banyak kesalahan.Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta
perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orang tuanya.
B. Ciri-Ciri Pergaulan Bebas
1. Penghamburan harta untuk memenuhi hasratnya.
Upaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara
termasuk dari jalan yang haram dan keji
3. Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat
4. Rasa ingin tahu yang besar
5. Rasa ingin mencoba dan merasakan
6. Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan
tanggung jawab yang dihadapi.
7. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan,
rasa malas, perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan
kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal.
8. Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi
dewasa dan berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang
anak dalam keluarganya.
Banyak mengalami tekanan mental dan emosi.
10. Terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.
C.Faktor Penyebab Pergaulan Bebas
1. Faktor Orang Tua
Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah. Sistem
komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi
di berbagai bidang dengan cepat mempengaruhi anak-anak. Budaya hidup
kaum muda masa kini, berbeda dengan jaman para orang tua masih remaja
dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tua dalam era ini, dapat kita
sebutkan antara lain sebagai berikut.
a) Faktor kesenjangan pada sebagian masyarakat kita masih terdapat anak-
anak yang merasa bahwa orang tua mereka ketinggalan jaman dalam
urusan orang muda. Anak-anak muda cenderung meninggalkan orang tua,
termasuk dalam menentukan bagaimana mereka akan bergaul. Sementara
orang tua tidak menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada usaha
mengatasinya.
b) Faktor kekurangpedulian orang tua terhadap pergaulan muda-mudi.
Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan
anak-anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi
sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah
terlambat.
Faktor ketidakmengertian kasus ini banyak terjadi pada para orang tua
yang kurang menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa sudah
melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan
anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya
mereka tidak peduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa yang harus
mereka perbuat.
d) Faktor agama dan iman. Agama dan keimanan merupakan landasan
hidup seorang individu. Tanpa agama hidup mereka akan kacau, karena
mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan juga
dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama individu dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja
yang ikut ke dalam pergaulan bebas ini biasanya tidak mengetahui mana
yang baik dan mana yang tidak.
Perubahan Zaman. Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan
pun ikut berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi.
Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang
berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul
seperti orang barat yang lebih bebas.
D.Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas di
Indonesia
1. Sikap mental yang tidak sehat
Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa
bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak
sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang
lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi
seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan
keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-
olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar
keimanan yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa
tidak nyaman dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari
hal tersebut adalah hal berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan
bebas.
2. Pelampiasan rasa kecewa
Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya
terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah
yang memberikan tekanan terus menerus(baik dari segi prestasi untuk remaja
yang sering gagal maupun dikarenakan peraturan yang terlalu mengikat),
lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam sosialisasi, sehingga
menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh
oleh hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakandikarenakan rasa
tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya.
3. Kegagalan remaja menyerap norma
Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh
modernisasi yang sebenarnya adalah westernisasi.
Terimakasih kepada ananda semua yang telah mengerjakan Latihan ,yang belum selasai bapak tunggu ya dan segera di selesaikan
karna waktu kita sudah selesai,apakah ananda semua sudah paham dengan materi in,Insyaalah kita dapat mengambil ilmu dari yang kita pelajari.Aamiin ya robal alamin.
Demikian pertemuan kita pada saat ini,semoga kita selalu dalam lindunga allah SWT
Bapak akhiri
Wasala'mualaikum Wr,Wb.
Komentar
Posting Komentar